CERITA 4
Ada sebuah riwayat yang menceritakan , bahwa seorang ghulan (hamba sahaya) kepada Saiyidina Ja’far As- shadiq r.a. pada suatu hari sedang menjiruskan air pada tangan beliau, lalu bekas air itu pun terjatuh dari tangan hamba tadi gengan tidak disengajakan, lalu airnya pun memercik hingga membasahi baju tuanya, yakni Saiyidina Ja’far r.a.
Maka Saiyidina Ja’far pun mengamat amati hambanya itu dengan suatu pandangan yang tajam sekali, seakan akan beliau menunjukkan marah terhadap hambanya yang tidak cermat menjiruskan air tadi. Sang hamba itu merngerti dari pandangan tuanya , bahwa sang tuan agak marah. Makalah segera ia mengucapkan : Wahai Tuan ku ! Tuhan berfirman didalam Al Quran
“dan orang yang menahan kemarahanya !”
Mendengar ucapan itu, lalu Saiyidina Ja’far mengatakan : Baiklah, aku tahan kan kemarahan ku terhadap sikap mu itu !
Sang hamba terus berujar lagi : Wahai Tuan ku ! Tuhan berfirman didalam Al Quran “dan orang orang yang memaafkan orang yang salah !.
Mendengar ucapan itu pula , maka berkatalah lagi Saiyidina Ja’far : Baiklah , aku maaf kan kamu juga!
Sang hamba mengambil kesempatan yang lain lagi dengan berujar lagi : Wahai Tuan ku ! Tuhan berfirman didalam Al Quran lagi “ dan Allah sangat senang kepada orang orang yang membuat kebajikan “ yakni maksudnya merdekakan lah aku !
Mendengar kata kata hambanya itu , sekali lagi Saiyidina Ja’far telah membuat kebaikan kepada sang hamba itu dengan berkata : Baiklah, engkau kini aku merdekakan kerana Allah. Dan ambillah ini wang sebanyak seribu dinar untuk mu….!
Nah, lihatlah betapa mulainya budi pekertinya orang orang salih ini, dan betapa luhurnya kelakuan mereka dalam hal hal yang agak sukar orang biasa dapat menahan kemarahannya…
Diceritakan dari setengah setengah kaum salih, katanya :
Pada suatu malam,saya bermimpi terhadap seorang yang berdosa yang baru mati disiang harinya, maka saya pun bertanya kepadanya : “ Apa yang telah dilakukan Allah terhadap diri mu “? Orang itu menjawab : Telah ditimbang semua kebaikan kebaikan dan keburukan keburukan ku yang saya lakukan sewaktu hidup ku, lalu saya dapati keburukkan keburukan ku itu lebih berat, atau lebih banyak
daripada kbaikan kebaikan ku. Saya merasa terkejut, bimbang dan tidak menentu arah kerananya.
Ketika saya dalam keadaan demikian, tiba tiba terjatuh dari atas langit satu kantung yang berisikan sesuatu , lalu menekan timbanggan kebaikan ku, dan serta merta lah neraca kebaikan ku itu memberati neraca keburukan ku. Saya merasa genbira sekali dan bercampur hairan, dari mana datangnya kantung itu dan apa kebaikan yang terisi didalamnya ? !.
Tiba tiba kedengaranlah saya akan suatu suara yang membacakan firman Allah ::
“Dan kalau ada usaha yang walau pun sebesar biji sawi, niscaya kami (Allah) akan kemukaannya dan memadailah kami yang membuat perhitungan …
kemudian kantung itu pun terburailah dan terkeluarlah isinya yang merupakan segengam tanah yang penah dulu saya letakanya di dalam kubur seorang muslim.
Dengan sebab itu, maka Allah telah mengampuni segala dosa dosa ku, dan telah membenarkan saya memasuki syurga.
Kini, cuba perhatikan betapa rahmatnya Allah terhadap hamba hamba Nya, serta kemarahan Nya terhadap mereka yang bersalah !...
Tanah yg diletakkan didalam kubur itu, mungkin sesudah dibacakan kepadanya sesuatu ayat atau surah, sebagaimana yang ditunjuk olih agama..
Home | Tentang Saya | Agama | Web Pilihan | Gambar